top of page
Search
Writer's picturekonselingmakaraui

Membandingkan Diri Secara Sehat




“Kok aku gini-gini aja ya?”

Mungkin kita pernah terlintas pikiran tersebut saat melihat teman kita mencapai prestasi yang ia inginkan, saat menemukan kabar seseorang memasuki jenjang karir yang diimpikan, atau saat melihat kebahagiaan yang dirasakan di keseharian orang lain. Secara tidak langsung, kita sedang melakukan membandingkan kondisi diri kita dengan orang lain. Perbandingan yang kita lakukan dapat kita sebut sebagai social comparison.


Mengapa kita membandingkan diri dengan orang lain?

Sebagai manusia, membandingkan diri merupakan insting naluriah yang ada di dalam diri kita. Social comparison membantu kita melakukan ‘benchmarking’ mengenai posisi kita dibandingkan dengan orang lain. Adapun perbandingan yang dilakukan terbagi menjadi:


  • Upward comparison terjadi saat kita membandingkan diri dengan orang lain yang lebih tinggi dibandingkan kita,

  • Downward comparison terjadi saat kita membandingkan diri dengan orang lain yang lebih rendah.


Apa yang bisa didapatkan dari social comparison ?

Melalui social comparison kita dapat terinspirasi dan termotivasi untuk berkembang menjadi lebih baik. Membandingkan diri kita dengan kondisi orang lain yang lebih rendah dibandingkan kita juga dapat memberikan kesempatan untuk diri kita mensyukuri apa yang kita miliki.


Sebaiknya tidak berlebihan dalam membandingkan diri karena ada dampak negatif dari hal itu. Social comparison yang dilakukan secara berlebihan dapat membuat kita menjadi:

  • Merasa rasa rendah diri, timbul rasa iri, maupun rasa putus asa dengan apa yang sedang kita jalani.

  • Tidak jarang kita dapat menuai rasa kecewa, sedih ataupun kesal pada diri sendiri saat kita menilai orang lain lebih hebat, lebih berprestasi, lebih produktif, lebih bahagia dibandingkan kita. Kondisi tersebut dapat berpotensi menurunkan kesejahteraan psikologis kita.


Apa yang dapat kita lakukan ?

Meskipun social comparison merupakan hal yang tidak dapat kita hilangkan dari diri kita, bagaimana kita mengelola perbandingan yang dilakukan dapat menentukan manfaat maupun kerugian yang kita alami dari membandingkan diri. Berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan dalam mengelola social comparison:


#1 Mengenal diri sendiri

Setiap dari kita memiliki keunikan masing-masing. Kenali tidak hanya kekurangan yang kita miliki, namun juga kelebihan atau kekuatan diri kita. Berikan fokus yang imbang dalam melihat diri, tidak hanya dari satu sisi saja.


#2 Bandingkan diri kita dengan diri sendiri

Ingat kembali kesulitan mengerjakan soal matematika yang kita temui di masa SD, apakah saat ini masih kita alami? Ingat kembali bahwa mungkin terdapat keberhasilan-keberhasilan—walaupun kecil--yang kita miliki apabila kita membandingkan diri kita dengan diri kita di masa lalu. Apa yang kita capai di masa kini, mungkin hal yang di masa lalu kita anggap sebagai hal yang mustahil. Hargai setiap pencapaian yang kita buat di sepanjang proses kehidupan kita.


#3 Mengagumi

Dibandingkan mengembangkan rasa iri, munculkan rasa kagum pada orang lain yang kita anggap lebih tinggi dibandingkan kita. Berlatih untuk ikut merasa senang atas pencapaian orang lain sebagai bentuk kita menghargai orang lain. Pelajari strategi orang lain yang memang dapat kita gunakan sebagai tips dalam mencapai hal yang kita inginkan.




Referensi:

Webber, R., (2017). The Comparison Trap. Psychology today dikutip pada Mei, 2022 dari https://www.psychologytoday.com/us/articles/201711/the-comparison-trap

Meier, A., & Johnson, B. K. (2022). Social comparison and envy on social media: A critical review. Current Opinion in Psychology, 101302.


Penulis: Qaishum Masturoh, M. Psi., Psikolog


74 views0 comments

Comments


bottom of page