Penulis: Yuanita Zandy Putri, M.Psi., Psikolog
Desain: Selvina Isnaini, S.Psi
Di bulan Juni ini dimana salah satu hari peringatan ialah hari keluarga nasional. Sesuatu yang diperingati pastinya adalah suatu yang penting juga untuk dibangun dan dijaga. Keluarga merupakan arena utama dan pertama untuk melakukan interaksi sosial dan mengenal perilaku-perilaku yang dilakukan oleh orang lain. Keluarga juga dalam mengenal pribadi dan sifat orang lain di luar dirinya, serta budaya masyarakat di sekitarnya. Oleh sebab itu, keluarga merupakan wadah yang memiliki arti penting dalam pembentukan karakter, hubungan kekerabatan, sosial dan kreativitas para anggotanya (Ulfiah, 2016).
Pengertian keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
Pengertian keluarga secara psikologis
sebagai sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan bathin sehingga terjadi saling mempengaruhi, memperhatikan, dan saling menyerahkan diri.
Pengertian keluarga secara biologis
menunjukan ikatan keluarga antara ibu, ayah dan anak yang berlangsung terus karena adanya hubungan darah yang tak mungkin dihapus.
Perwujudan peran dan fungsi orangtua dapat dilihat dari upaya untuk saling mempengaruhi, memperhatikan, dan saling membutuhkan antaranggota keluarga (Ulfiah, 2016).
Chuang (dalam Ulfiah, 2016) menyebutkan bahwa kesejahteraan dan keharmonisan keluarga dapat dilihat dari harapan peran dan saling melengkapi antar anggota keluarga sehingga menimbulkan efek positif dalam pola interaksi dalam keluarga tersebut. Hal tersebut dilakukan sebelum, selama dan setelah pernikahan. Jika hal itu terpenuhi, maka permasalahan yang timbul tidak akan mempengaruhi keharmonisan keluarga. Dengan begitu, keluarga harmonis yang didambakan oleh setiap pasangan akan mudah didapat.
Beberapa cara yang bisa dilakukan bersama untuk merawat kesehatan mental dalam keluarga (Landry, 2020; Ulfiah, 2016):
Meluangkan waktu bersama keluarga
Jadwalkan waktu rutin bersama untuk berolahraga, bermain dan melakukan aktivitas di luar yang ingin dicoba seperti camping atau memancing. Tujuan di dalam kegiatan bersama ini tentunya memunculkan interaksi antar anggota dan pengenalan yang lebih jauh.
Miliki kontak fisik yang nyaman dengan anggota keluarga
Melakukan kontak fisik yang nyaman (seperti berpelukan, bergandengan tangan, atau tepukan pelan di pungungnya) akan melepaskan hormon oksitosin dan dopamin yang dibutuhkan untuk tubuh berfungsi optimal.
Pelajari bersama cara berkomunikasi positif dan efektif
Mempelajari artinya terus menerus mau berlatih seperti menjaga volume dan intonasi bicara. Saat mengalami perbedaan pendapat atau terjadi konflik dapat terselesaikan. Bukan hanya fokus terhadap masalah atau tantangan yang dialami dalam keluarga melainkan juga kemampuan resolusi konflik dari semua anggota keluarga.
Akses bantuan professional saat menemukan masalah yang belum dapat terselesaikan.
Konseling keluarga berupaya untuk membantu dan memberikan edukasi dalam keluarga agar eksistensinya dapat berkembang secara dinamis dan positif.
Yuk, turut membangun suatu bangsa dengan membangun keluarga yang hangat, saling mencurahkan kasih sayang dan memberikan rasa aman.
Sumber :
Landry, Patricia. (2020). Seven ways to improve mental health within your family. Diakses 16 Juni 2022 dari https://www.focusonthefamily.com/parenting/7-ways-to-improve-mental-health-within-your-family/)
Ulfiah. (2016) Psikologi Keluarga : Pemahaman Hakikat Keluarga & Penanganan Problematika Rumah Tangga. Bogor : Ghalia Indonesia.
Penulis: Yuanita Zandy Putri, M.Psi., Psikolog
Desain: Selvina Isnaini, S.Psi
Kommentare