Kita akan selalu berdampingan dengan orang lain, maka penting untuk menetapkan batasan.
Personal boundaries adalah batas-batas serta aturan yang kita buat untuk diri sendiri dalam sebuah hubungan.
Penting untuk memiliki batasan agar sebuah hubungan dapat berjalan baik serta menjaga kesejahteraan kedua belah pihak.
Seseorang dengan batasan personal yang sehat tampak dari:
· dapat menerima dan menolak permintaan orang lain dengan nyaman
· lebih mudah untuk menerima sebuah penolakan.
Seseorang dengan batasan personal yang tidak sehat:
· cenderung selalu menjaga jarak dan tidak terbuka
· menjadi orang yang selalu ingin dilibatkan dalam kehidupan orang lain.
Batasan personal yang tidak sehat ini akan merugikan diri sendiri, orang lain, dan hubungan yang telah terjalin.
Mari kenali diri lebih dalam, ketahui nilai-nilai yang diyakini, dan kebutuhan apa yang kita miliki agar dapat menentukan personal boundaries.
Jenis-jenis personal boundaries:
1. Batasan Fisik, atau batasan terkait ruang pribadi dan sentuhan fisik.
Sehat: menyadari sentuhan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, menghargai ruang pribadi.
Tidak sehat: Pelanggaran atas batasan fisik berupa sentuhan yang tidak pantas, atau memasuki ruang pribadi tanpa izin.
2. Batasan Intelektual, atau batasan terkait pikiran dan ide.
Sehat: Menghargai dan menghormati pikiran, sudut pandang, atau pendapat orang lain. Terbuka untuk melakukan diskusi yang setara.
Tidak sehat: Meremehkan atau merendahkan pikiran dan pendapat orang lain.
3. Batasan Emosional, atau batasan terkait perasaan.
Sehat: Sadar akan batasan dalam membuka diri, mempertimbangkan dengan bijak informasi dan perasaan yang ingin dibagikan
Tidak sehat: Pelanggaran atas batasan emosional dapat berupa kritikan atau invalidasi terhadap perasaan, atau paksaan untuk membuka informasi pribadi yang tidak ingin diungkapkan
4. Batasan Seksual, terkait aspek fisik dan emosional dari seksualitas.
Sehat: saling memahami dan menghormati nilai-nilai tentang hasrat seksual.
Tidak sehat: pelanggaran atas batasan seksual yaitu aktivitas seksual tanpa persetujuan, komentar atau ucaoan secara seksual, hingga pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual.
5. Batasan Materi, atau batasan terkait harta dan kepemilikan benda.
Sehat: membatasi apa yang ingin kamu berikan, dan kepada siapa kamu akan memberikannya.
Tidak sehat: dilanggar ketika menggunakan, mengambil, atau memaksa memberikan harta benda yang dimiliki.
6. Batasan Waktu, atau batasan terkait bagaimana menggunakan waktu.
Sehat: mendedikasikan waktu yang cukup untuk tiap aspek dalam hidup seperti waktu untuk belajar, bersantai, bersosialisasi, dan sebagainya.
Tidak sehat: ketika menuntut terlalu banyak waktu orang lain.
Hargai kebutuhanmu dan pertimbangkan personal boundaries yang sehat. Pertahankan batasan-batasan yang telah kamu tentukan dengan bijak, lalu komunikasikan kepada orang-orang di sekitarmu.
Sumber:
Brooke, J. (2013). The Need to Say No: The Importance of Setting Boundaries in Love, Life, & Your World-How to Be Bullish and Not Bullied. Hatherleigh Press.
Lee, M. K. (2020). This World is Exhausting, don’t Let it Exhaust You: Setting Emotional Boundaries to Prevent Fatigue.
Penulis: Aditya Gunawan, M.Psi., Psikolog
Desain: Selvina Isnaini, S.Psi
Comments